Raja trajutisna prabu sitidja alias boma narakasura merasa sangat sedih
dan kecewa. karena istrinya Dewi Hagnyawanawati atau dei Mustikawati tak
mau melayaninya sebagai suami. malah sang istri mabok kepayang dengan
saudaranya sendiri yaitu raden samba wisnubrata.
susana sangat suram menyelimuti paseban agung. sang raja prabu sitidja
cuma diam saja. sedangkan Prabu Supala, patih Pancadnyana, Ditya
Maudara, Ditya Ancak Ogra, Ditya Yayahgriwa, Ditya Sinundha cuma bisa
ikutan diam sambil memandang kosong ke lantai. mereka sangat takut
melihat keadaan rajanya yang sedang bermuram durja. untuk memecah
kesunyian maka sang raja prabu sitidja berkata kepada patihnya prabu
supala:
"paman supala saya mengadakan pertemuan ini sengaja ingin membhas
masalah raden samba dan dhiajeng Hagnyanawati. dua orang itu sudah bener
bener kasmaran sampe dhiajeng Hagnyanawati dibawa pulang ke dwarawati.
maksud saya daripada didengar orang luar, mending adik saya samba saya
nikahkan dengan istri saya dhiajeng Hagnyanawati. lalu saya dudukan di
kerajaan trajutisna dengan baik baik"
"sebentar kanjeng prabu, bukankah kelakuan adik baginda samba itu
berarti telah berani melakukan tindakan mesum dan berkhianat kepada sang
prabu?barani mengambil istri paduka sebagai pacarnya?bukankah itu sama
dengan berani menginjak injak kepala sang prabu sendiri"
"tidak apa apa paman, karena samba itu adik saya yang paling saya
sayangi. karena itu saya akan mengirim utusan ke dwarawati yaitu maudara
dan ancak ogra untuk menghadap ke prabu kresna agar mau mengijinkan
membawa samba dan hgnywati untuk saya nikahkan di trajutisna."
kemudian prabu sutidja memberikan perintah kepada maudara dan ancak ogra
untuk berangkat ke dwarawati untuk menghadap sri baginda kresna ayahnya
untuk menyampaikan keinginan prabu boma narakasura. maka maudara dan
ancak ogra segera berangkat.
di paseban agung kerajaan dwarawati. disana sang raja sri baginda raja
bhatara kresna sedang berdiskusi dengan patih udawa dan raden setyaki.
yang dibicarakan tidak lain adalah kelakuan raden samba yan telah
merusak pagar ayu dengan membawa istri saudaranya sendiri untuk
dijadikan sebagai kekasih. belum lama pembicaraan berlangsung datanglah
ditya maudara dan ancak ogra.
setelah datang dan saling beramah tamah mereka mengatakan tujuan
kedatanganya ke pada prabu kresna. lalu prabu bhatara kresna yang sudah
mengetahui akan jadi apa lelakon ini mengijinkan raden samba untuk
dibawa ke trajutisna. maka ditya maudara dan ancak ogra segera pamit
dengan membawa raden samba ke trajutisna.
setelah kedua utusan pamit, setyaki maju menghadap bhatara kresna dan matur:
" kakanda prabu kenapa kakanda ijinkan mereka membawa raden samba?iya
jika kedua utusan tadi berkata benar, bagaimana jika mereka berbohong
dan ingkar janji?di sana nantinya raden samba bukan akan dinikahkan mlah
akan dihukum?bagaimana kakanda prabu"
"wahai adiku setyaki, janagn berpikiran seperti itu. ingat semua itu
sudah diatur takdir. walopun digedong baja sekalipun, jika sudah saatnya
mati pasti terjadi. walopun dihujani tembakan peluru pun jika masih
belom waktunya pasti kan selamat. adi setyaki jangan ikut campur,
biarkan saja samba mau diapkan saja. yang jelas jangan sampe sitidja
melawan dan melibatkan orang yang tanpa dosa!!. jika itu dilakukan
apalagi melawan adi arjuna maka aku sendiri yang akan menghadapi sitidja
anaku. sekarang adi setyaki bubarkan paseban pertemuan ini. saya mau
tidur dan menenangkan hati"
diceritakan smapelah rombongan ditya maudara dan ancak ogra yang
mengiring jaka samba ditengah hutan. disana 2 rksasa ini gak menerima
kelakuan jka samba yang mengambil istri baginda rajanya. maka mereka
berdua menyiksa jaka samba. sehingga jaka samba menjerit kesakitan.
kebetulan saat itu datanglah arjuna yang kan menuju kerajaan dwarawati.
kaget hati arjuna mendengar jeritan dari raden samba.
karena kaget maka arjuna segera bertanya dan mencegat rombongan itu:
"kalo ga salah ini maudara dan samba. kenapa ini kok badan samba biru biru seperti ini?dan kalian hendak pergi kemana?"
maudara menjawab:
"kalo raden arjuna bertanya maka sebenarnya saya dan ancak ogra
menjalankan perintah kanjeng gusti sitidja untuk membawa anak mas raden
samba ke trajutisna untuk di nikahkan dengan dewi hagnyawati. nah kenapa
badan raden samba biru biru?karena kena duri dan onak di dalam hutan"
"apa benar seperti itu samba" tanya arjuna tidak percaya kepada samba.
"aduh paman itu tak benar, kenapa saya babak belur begini karena saya sebenernya digebuki oleh paman maudara dan ancak ogra"
karena marah maka maudara di tusuk oleh raden arjuna dengan pusaka
pulanggeni hingga tewas dan balik ke asalnya yaitu bangkai burung dara.
sementara ancak ogra diberikan surat tantangan yg ditulis arjuna untuk
sitidja. karena temen seperjalananya tewas segera ancak ogra
berlaripulang ke trajutisna. sementara raden samba dan dewi hagnywati
untuk sementara waktu dipersilahkan menginap di kasatrian madukoro.
di kerajaan trajutisna sedang duduk prabu sitdja diatas singgasana
dengan menhadap para bawahanya. tiba tiba datanglah ancak ogra dengan
ngos ngosan dan berdarah darah. prabu sitidja sangat marah membaca surat
tantangan. dan langsung menyerang madukoro. prabu sitidja naik diatas
garuda wilmuna sementara semua prajuritnya berbaris didaratan.
tetapi sebelum tanding dengan arjuna prabu sitidja hendak mencari
terlebih dahulu dimana raden samba yang menjadi pnyebab kejadian perkara
ini. sementara perang pun pecah. baladewa, arjuna, setyaki, gatotkaca
berperang melawan wadya bala dr trajutisna. perang besar pun pecah di
madukoro.
diluar terjadi perang besar sementara di dalamkesatrin madukoro 2 muda
mudi sedang bermadu asmara. yaitu raden samba dan dewi hagnywati. mereka
berdua mabuk asmara bercumbu dan juga berpeluk peluk. apalagi raden
samba merasa pamanya arjuna merestui dan melindungi dirinya. karena
sedang asyik masyuk tak merasa ada endung yang tiba. itulah garuda
wiluma yang segera turun. dan kagetlah raden samba melihat turunya
garuda yang ditunggangi kakanya sitidja. segera raden samba tergopoh
gopoh menghaturkan sembah.
"sembah saya kepada kakanda prabu, saya tak menyangka kakanda prabu
sendiri yang akan datang kemari. mohon kakanda prabu mau memaafkan segla
kesalahan hamba"
prabu seitidja berkata
"iya adiku, sebenarnya aku kesini akan marah kepada di samba, tp melihat
adi seperti ini seolah hilang kemarahanku. sudahlah bukan watak
trajutisna untuk marah cuma gara gara wanita"
ketika naik kembali ke garuda prabu sitidja mendengar omongan togog yang berkata:
"bagaimana sih ndoro?bukankah ndoro itu hendak marah dan menjatuhkan
hukuman kepada samba yang telah merebut istri paduka?kenapa jadinya
ketika sudah ketemu orangnya malah batal begini?"
lalu tanpa peringatan karena sangat marah dari atas garuda prabu sitidja
melemparkan senjata limpung ke arah raden samba.sehingga lukanya
sekujur tubuh. kemudian mengingat perang trajutisna dan madukoro terjadi
karena samba plus melihat banyaknya mayat bergelimpangan. kemarahan
prabu sitidja semakin membara. di hancurkanya tubuh samba. di robek
mulutnya, dihancurkan hidungnya, tanganya dipatah dan dipuntir, lalu
mayatnya dijuwing juwing. melihat keadaan ini dewi hagnywati menghunus
patrem dan menusukan ke tubuhnya. ikut belapati.
sesudah itu prabu sitidja mengambil sisa mayat samba dan dilemparkan ke
medan perang. dan sang prabu menaiki garuda untuk mengejar jatuhnya
mayat. di medan perang para pandawa merasa sangat marah karena merasa
tak mampu menjaga kselamatan raden samba. arjuna segera membidikan
panahkyai sarotama yang di lepaskan ke leher prabu supala. dan tewaslah
seketika prabu supala.
sementara patih pancatnyana di gemplang senjata neggala oleh bladewa dan
tewas seketika. semua wadyabala trajutisna mulai habis di bantai oleh
gatokaca dan werkudoro serta setyaki. mengetahui ini segera prabu
sitidja maju perang. terjadi perang dahsyat antara arjuna dan prabu
sitidja. tetapi prabu sitidja punya ajian pancasona. mati 7 kali sehari
bisa hidup kembali. jd tak ada guna. ahirnya arjuna memilih keluar dr
perang dan bertapa lg dengan nama benggawan cipto ening
karena malu arjuna keluar dr perang dan memilih betapa menjadi begawan
cipto ening. mengetahui keluarnya arjuna maka para pndawa segera mencari
bantuan sri bhatara kresna. malah sri bhatara kresna tidur tak bisa
dibangunkan. bahkan diceritakan anaknya samba mati dijuwing juga tak
bangun. sri bhatara kresna hanya bangun ketika diceritakan arjuna merasa
malu dan keluar serta menghilang dr perang. rupanya sri bhatara kresna
mengunjungi ibunyi sitidja yaitu dewi pratiwi di kayangan sapta pratala.
di sana bhatara kresna menanyakan apa kelemahan sitidja. dei pratiwi
menceritakan:
"sitidja punya aji pancasona tak akan mati selama masih menyentuh tanah.
nah kelemahanya adalah sebuah anjang anjang besi. dalam episode topeng
waja terjadi perkelahian antara sutedja dan gatotkaca. dimana topeng
waja gatot di gemplang oleh senjata gamparan kencana milik sutedja lalu
terjadi salah kedaden. ahirnya topeng itu berubah wujud jd anjang anjang
besi di alas pramonokoti daerah pringgondani. itu pengapesan dr anak
saya sitidja"
ketika bngun prabu kresna segera bilang kepada gatotkaca:
"jika nanti mayat saudaramu sitidja jatuh, segera bawa kabur ke alas pramonokoti dan baringkan di anjang anjang besi"
"baik paman prabu" kata gatotkaca
kemudian sitidja yang sedang menaiki garuda wiluma sedang terbang
berputran di arena perang dilepasi senjata chakra oleh sri kresna.
ahirnya tubuhnya terbelah dan jatuh kebumi lalu segera dibawa terbang
oleh gatotkaca ke alas pramonoti dan diletakan di anjang anjang besi.
sehingga matilah sitidja karena tak menyentuh tanah. maka berahirlah
kisah perang gojali suta ini.
No comments:
Post a Comment